Tanteku Mengajari Cinta

Bagaimana kabar pembaca ? Semoga tetap semangat. Percaya tidak bahwa cinta memang gila, begitulah adanya. Mungkin sebagian orang atau bahkan para pembaca sekalian beranggapan itu bukanlah cinta melainkan nafsu. Kali ini saya akan menuliskan cerita tentang Tanteku Mengajari Cinta. Baiklah mari kita simak bersama tulisan dibawah ini. 

(Nama, tempat dan waktu disamarkan)

Gambar Ilustrasi

Peristiwa ini terjadi ketika Bahul hendak menikah dengan seorang gadis. Waktu itu ia dekat dan mempunyai nomor ponsel tantenya yang sudah menjanda, hanya 3 bulan ia menikah. Suaminya diceraikan karena terlibat dengan kasus narkoba. Kebetulan  tantenya yang bernama Jannah ini memang supel dan mudah akrab. Tante Jannah juga dekat dengan keponakan lainnya tak hanya Bahul.

Suatu ketika adik Bahul yang bernama Arul meminta nomor Tante Jannah. Semenjak itulah Tante Jannah dekat dan tiap hari menjalin komunikasi. Hingga Bahul pernah mengatakan bahwa Tante Jannah mulai menjauh darinya. Tentu saja, karena dia (Bahul) akan menikah bulan depan. Bahul pun mulai memahaminya.

Kemudian hari, tante Jannah mulai mengajak keluar Arul (keponakannya) keluar jalan-jalan. Tante Jannah yang masih hidup dengan orang tuanya tak mudah untuk bisa keluar, ia pun mencari-cari alasan agar bisa keluar tanpa ada curiga. Kebetulan Arul yang tak punya kendaraan, ia juga hanya bisa meminjam ke saudaranya.

Mereka akhirnya sering keluar jalan-jalan. Arul pun terus mengikuti ajakan tante Jannah. Entah apa yang terjadi pada mereka, seolah mereka sudah menjadi sangat dekat. Seolah-olah tak sedetik pun putus komunikasi. Jika Arul tak memberi kabar, tante Jannah pun marah.

Hingga jatuh hari dimana Bahul menikah saat itu, mereka pun bertemu. Tante Jannah mengajak keluar rumah untuk jalan-jalan. Mereka seperti kekasih. Gila memang tapi seperti itulah keadaannya. Mereka berhenti di warung kopi pinggi jalan. Mereka berbincang-bincang layaknya anak jaman sekarang jika berdua dengan kekasihnya. Sempat tangan tante Jannah mulai memegang tangan Arul. Arul pun juga kaget dengan apa yang ia lihat dan ia rasakan saat itu. Jantung berdebar tak menentu. Mulai menangkap apa yang diinginkan tante Jannah. Arul pun membalasnya dengan kecupan pada bibirnya dan menikmati. 

Mereka sudah mulai terbakar cinta. Padahal disampingnya ada banyak orang, tapi tetap saja mereka seolah-olah tak melihat orang-orang di sekitanya. 

Semenjak itu lah, mereka sudah berani untuk memeluk, berciuman. Hmmm ..... Bahkan ketika dibonceng pun, tante Jannah sering kali memeluk Arul erat-erat layaknya suaminya yang dipenjara.

Di kemudian hari, mereka pulang dari jalan-jalan dan mampir pulang ke rumah tante Jannah. Kebetulah di rumahnya sepi. Tante Jannah pun memberi isyarat untuk "bercinta" di kamar. Ssstttttt..... Arul pun tak bisa menolak, ia pun menuruti apa maunya tante Jannah. 

Singkat cerita, mereka tidak sampai melakukan hubungan di luar nikah. Arul menolak dan tidak berani. Tapi mereka sempat bercumbu. Di saat itulah, tante Jannah meminta Arul bilang kepada orang tuanya untuk segera menikahkan mereka (tante Jannah dan Arul).

Akhirnya, mereka mulai mengungkapkan rahasia selama ini. Apa yang terjadi ??? Semenjak itulah Hubungan mereka kandas. Karena dengan jelas orang tua dari tante tidak setuju dengan alasan "apa kata orang jika bibinya menikah dengan keponakannya sendiri ?". Tante Jannah yang sudah terlanjur suka mulai sering mengalami sakit karena hasratnya tak dipenuhi.

Tak lama kemudian, tante Jannah dinikahkan dengan tetangganya sendiri di kampungnya. Arul pun bergejolak antara mengikhlaskan apa bagaimana. Karena ia tak tahu apa yang sedang terjadi kepada dirinya sehingga menjadi seperti itu. Sepekan tepat sebelum tante Jannah dinikahkan, Arul mengalami kecelakaan dengan ibunya waktu berbelanja.

"Apakah benar cinta itu buta? Sehingga tak mampu melihat mana yang harus dicintai apa tidak. Jika cinta dan nafsu berbeda, dimanakah perbedaannya?Kepolosan terkadang membuat celah bibit mara bahaya. Kesepian cinta membuat orang gelap hati dan mata jika tak mampu menahannya."

Referensi :
Rohyatun, Tuty. "Cinta Terlarang". https://www.youtube.com/watch?v=7aCwMGFkbrM. 10 Okt 2010. Web.  14 Mei 2016.