Seringkali saya caper terhadapnya, dia pun merespun.Pantes kalau saya senang dan semangat. Sempat saya ajak pergi ke sebuah Plaza untuk melihat laptop yang akan dibelinya. Itu pun kami lakukan dengan agak memaksa dan terkesan "main belakang" karena dia sebenarnya tinggal di asrama.
Tapi kedekatan ini tak berlansung lama. Kuranglebih sebulan, dia kirim sms ke aku dan minta di bantu me-reinstal laptopnya yang baru saja dibeli. Sontak saya sedikit kecewa. Bagaimana tidak, saya sudah berkorban waktu dan tenaga untuk menemani dan memberi informasi tentang laptop. Bahkan saya antar ke temen saya untuk melihat kira-kira mana laptop yang akan dibelinya.
Disin saya mulai merasa kalau ternyata dia hanya menjadikanku sebagai "patung hidup". Karena setelah laptop itu selesai saya kerjakan, dia mulai menghindar dariku. Justru dia malah "pacaran" dengan teman sekelasku.
Hingga tiap hari jika ketemu dengannya, saya pun malas untuk melihatnya sekalipun banyak laki-laki yang mengidolakannya.
"Jangan salahartikan kebaikan dan ketulusan seseorang yang memang benar-benar keluar dari hati. Jika diabaikan, maka selamanya akan sulit untuk mendapatnya kembali bahkan tak akan pernah."
"Cinta memang datang tak memberi aba-aba, namun cinta yang pertama datang perlu untuk dirasakan dan diresapi ; apakah itu memang benar-benar cinta apa hanya sebatas kekaguman semata."
"Hati yang terluka dalam diatas kesungguhan hati akan membuat senjata kebencian yang tiada akhir."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar