Selasa, 28 Juli 2015

Aku Masih Sayang

Sekitar tahun 2004 kita bertemu untuk pertama kalinya. Kami berempat yaitu saya, adi, ida dan bunga (semua nama samaran). Saya dan adi adalah teman seasrama dan sekelas, sedangkan ida juga teman sekelas. Tapi berbeda dengan bunga, ia dalah teman ida yang lain sekolah. Waktu itu kami masih kelas X di sebuah sekolah swasta.


Kami berempat berjalan menelusuri jalan yang naik turun karena berada di daerah pegunungan. Tiba-tiba hujan dan aku pun memberikan tas yang saya bawa untuk melindungi air hujan yang mengguyur ke si bunga. Hal itu sengaja aku lakukan agar saya bisa untuk lebih dekat dengannya. Entah lupa atau tidak, saya sudah lupa bahwa si bunga menerimanya atau tidak. Sejujurnya saya tertarik dengannya, karena teman saya adi kabarnya memang suka dengan si ida, jadi mungkin saya dan bunga sama-sama dijadikan 'obat nyamuk' mereka.

Kemudian hari waktu di sekolah, ida bilang padaku bahwa kata si bunga, aku orangnya perhatian. Hemm langsung saja saya merasa GR sedikit. Bodohnya aku, sejak saat itu saya dan bunga tidak bertemu hingga saya hanya pindah sekolah tanpa pamit terhadap teman sekelas termasuk dirinya. Namun aku sempat memberikan nomor hp kakak iparku saat itu karena aku sendiri tidak memilikinya.

Semenjak itu kami jarang komunikasi, karena saya sudah pindah sekolah. Saling tanya kabar sulit  tapi sempat saya tanyakan pada kakak iparku. Katanya bunga sering sms tapi yang balas dia sendiri bukan aku. Kakakku bilang bahwa bunga sempat marah karena tidak saya balas hingga kakaku sendiri yang membalasnya. Semenjak itu putus sudah komunikasinya.

Sekitar tahun 2011 tiba-tiba tanpa aku sadari bunga meng-add fb ku dan mengirim pesan. Spontan saya terkejut dan senang. Kami langsung meluapkan kangen dalam obrolan di inbox. Sayangnya saat itu saya sedang dekat dengan seseorang hingga perasaan yang dulu pernah aku simpan padanya tak terasa apa-apa. Akhirnya suatu hari saya mampir ke rumahnya. Dalam pertemuan waktu itu, kami saling berbagi cerita satu sama lain. Saling menceritakan kisah perjalanan masing-masing. Ini adalah pertemuan keduaku dengannya.

Selepas itu, kami sempat berkomunikasi tapi sayang tidak bertahan lama. Mungkin saya yang ego karena jarang membalas pesan akhirnya saya hapus nomor dia. Dan itu berlanjut hingga tahun 2015.

Pada tahun ini, lebaran ini aku bertemu denganmu untuk yang ketiga kalinya. Saya ke rumahnya dan perbincangan kami terasa sepi diam membeku. Mungkin saling menjaga hingga tak banyak yang diucapkan. Ataukan memang dia sudah punya lelaki lain. Semenjak saya bertemu, saya sering memikirkannya.

" Maafkan aku yang pernah mengabaikan & melukaimu. Tak bermaksud memberi harapan kosong, tapi kenyataan sekarang yang ingin aku berikan bahwa aku benar-benar ingin disampingmu. Sekarang baru kusadari bahwa kamu adalah wanita yang kuat, tegar dan baik. Selama ini aku sengaja belajar mengejar dan melihat apa itu cinta, tapi sekarang jawaban itu aku temukan pada dirimu yang pernah kutemui 11 tahun lalu. Maafkan aku sayang, bisakah dirimu menerimaku menjadi Suami untuk anak-akanmu kelak ??? "

 #loveStory

1 komentar: